Ini Tentang yang Dinamakan Perubahan

Gambar

Hidup itu kadang adalah kata.. hanya sebatas untaian dari semua jumlah huruf..

Hanya huruf itu-hanya huruf itu, senantiasa hanya bertemu huruf itu-itu saja.

Karena hidup itu kadang adalah kata, menjadi kesusahan untuk berucap selain daripada untaian huruf. Terbiasa dengan huruf dan tak kepikiran dengan yang lain lainnya diluar dengan huruf.

Merenung bila hidup terus menjadi kata, akan sadar, akan berpikir kalau hidup itu bukan huruf-huruf, mencoba untuk keluar dari paradigma bahwa dunia itu bakan dari huruf, bukan sekedar kata-kata.

Jika kehidupan itu korek api, takdir ditentukan oleh batang-batang nasib,

Karna kehidupan itu korek api, proses dari batang-batang nasib untuk menuai api tujuan mencari sebuah akhir.

Memang kehidupan itu korek api, ada batang korek yang menyala, ada batang korek yang patah namun bisa menyala, ada batang korek yang benar-benar bisa menyala.

Merenung bila kehidupan itu korek api, hasil akhir dari nasib yaitu takdir yang ditentukan batang-batang korek untuk menyala dan akhirnya padam, atau batang-batang yang  sama sekali tak bisa menyala dan seterusnya padam.

 Untuk melakukan sebuah perubahan itu susah, jangankan untuk melakukan perubahan yang bersifat makro, berubah dalam hal yang kecil saja sangat sulit ,contohnya perubahan dalam diri, yang tadinya malas menjadi tekun, atau yang penakut menjadi seorang yang tak gentar dalam menghadapi sesuatu . Diakui oleh saya sendiri itu amat sulit, yang pada akhirnya perubahan itu hanya dipikirkan, direnungi saja tanpa adanya tindakan.

Berbicara tentang perubahan ini dimulai dengan kesadaran diri yang menganggap bahwa perjalanan kehidupan itu tidak sesederhana melipat kertas, saya akui bahwa selama ini saya adalah perilaku yang buruk dalam menjalani kehidupan, pribadi yang mengenyampingkan kedisiplinan, yang pada akhirnya pribadi ini merasakan sebuah efek yang buruk dalam menjalani kehidupan terutama kehidupan bermasyarakat. Karna dirasakannya efek buruk yang melanda stabilitas dalam aktifitas sehari-hari, yang berujung dengan perenungan dan penyesalan terhadap diri dan bertekad dalam hati untuk melakukan perubahan. Ternyata timbul sebuah masalah dalam pelaksanaan proses perubahan itu, seperti yang sebelumnya saya bahas bahwa perubahan itu tidak seperti melipat kertas, yang tinggal hanya dilipat, malah saya analogikan bahwa perubahan itu seperti menyalakan korek api, yakni mengambil batang korek dari kotak korek api, kemudian ada proses untuk menggesekan ujung korek api pada pinggir korek api agar korek itu menyala, dan proses itu belumlah selesai sebelum batang korek itu menyala. Itu memang hanyalah sebatas analogi, dengan memperbandingkan antara proses perubahan dengan korek api, tapi jika kita amati dengan seksama antara perubahan dengan  batang korek api, dan itu memerlukan sebuah proses , dimana perubahan memerlukan proses agar berubah, dan korek api memerlukan proses untuk menyala. Dan hasil akhirnya antara berubah dan tidak berubah, seperti korek api yang bisa menyala, atau tidak menyala.

Banyak orang yang berkata tentang proses itu nilai yang utama, ibarat sebuah pertunjukan yang sebenarnya nilai dari pertunjukan itu bukanlah pentasnya tapi proses, proses sebelum pertunjukan itu dipentaskan seperti latihan yang dilakukan selama berbulan-bulan, materi yang dikeluarkan selama latihan hingga pertunjukan yang bisa dibilang itu adalah sacrifice yang dengan segenap hati mengorbankan waktu, tenaga, pikiran dan materi untuk mementaskan pertunjukan. Tapi benarkah yang manjadi poin itu adalah proses? Tetap saja hasil akhirlah yang menjadi poin atau prioritas penilaian. Hasil akhirlah yang menjadi penentu. Begitupun dengan perubahan yang menjadi titik akhirnya adalah sebuah perubahan bukan prosesnya. Karna Apakah dengan proses yang begitu penuh rintangan kemudian dapat ditentukan dengan tidak adanya perubahan, lantas itu bisa disebut perubahan? Atau seperti para pemain teater yang berbulan-bulan melakukan proses dan hasil akhir dari pertunjukannya adalah sebuah kekecewaan, apakah itu membuat para pekerja teater hatinya akan senang? .

Itu hanya segelintir tentang perenungan saya terhadap sebuah perubahan, perubahan kearah positif yang memang amat sulit untuk dilakukan. Namun diluar hal itu keterkaitan antara perubahan dan proses menjadi satu bagian yang utuh. Perubahan tak bisa dicapai dengan proses, dan proses pun akan selalu manjadi jalan untuk mencapai perubahan. Sekali lagi ini hanyalah opini dari segelintir perenungan yang saya tuangkan dalam  tulisan. Hanyalah sedikit adanya kebenaran. Dan kebenaran mutlak hanyalah milik Allah SWT.

Baca pula Dunia Kiamat Sebelum Waktunya

5 responses to “Ini Tentang yang Dinamakan Perubahan

Tinggalkan Balasan ke amymustaq Batalkan balasan