Cinta Mana yang Telah Kamu Dustakan?

Allah

Merenung kembali apa yang telah di alami, kejadian yang indah, kejadian yang buruk, kejadian yang tak terduga. Ibarat pelepah daun yang telah jatuh ke tanah, berdiam diri, kemudian diterbangkan angin, dan jatuh kembali ketanah, berakhir mengering diseret angin bersama debu-debu. Iqra (bacalah), iqra bismi robbikalladzi khalaq (bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakanmu). Adakah kita sebenarnya mengetahui tentang keraguan dan keyakinan? Iqra , kita ini hanya sekedar makhluk yang kadang terombang-ambing oleh nafsu, dan hasrat yang menggebu. Tak tahu riwayat apa yang menanti, betapa kecil butiran debu, betapa kecil kuasa manusia bahkan terhadap dirinya sendiri, iqra. Lantas nikmat Allah mana lagi yang telah kamu dustakan?

وخلق كلّ شي ءفقدّره تقديرا

Artinya : “Dan Dia menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat.” (QS.Al-Furqan : 2). Betapa kita hanya sebongkah jiwa berbungkus tulang dan daging, tak tahu esok atau lusa, tak tahu esok senang atau menderita. Lantas berjuta kenikmatan dan keindahan yang mana lagi yang kamu dustakan. Terkadang kau berpikir tentang sebuah tujuan, tujuanmu adalah cinta, cinta yang mana? menuju cinta Rabbmu?, atau hanya sekedar cinta buta sesama manusia? Iqra, buka qalbumu, bukan mata ini yang buta, yang buta ialah hati didalam dada.

air

 fa-alhamahaa fujuurahaa wataqwaahaa. qad aflaha man zakkaahaa. waqad khaaba man dassaahaa. Artinya : “maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya,sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya”.(QS.As Syams :8-10).

Komitmen mana yang kamu pilih dan jalani? Sejak dari ruhmu ditiupkan kedalam jasadmu, bukankah Tuhan telah  bertanya padamu tentang kekuatan tekadmu, dan kau berucap “tiada tuhan selain Allah, dan Muhammad utusan Allah” kini bagaikan besi tua yang berkarat, seiring waktu menunggu melepuh dan hancur dimakan usia. Bukankah itu hal yang begitu mengerikan. Iqra, kuatkan kembali niatmu, tekadmu, berserah diri pada niat dan tujuan bahwa kita hanyalah makhluk, bahwa tujuan akhir hanyalah sang Khalik semata.

Kini akupun terdiam, dengan apa yang aku pikirkan, bahwa ini menjadi cambuk untuku, ini hanya ingatan bagiku. Sering selama ini aku menjadi rayap yang memakan sang kumbang, dan bagai bangkai yang selalu mengaku sang raja. Selalu mendustakan apa yang seharusnya aku sucikan.

Yamuqallibal qulubi, tsabit qalbi ala diinika wa tho’aatika. Artinya: “Ya Allah, Engkau zat yang maha bisa membolak balik hatiku, tetapkanlah hatiku ini di dalam agama-Mu dan menta’ati-Mu”.

 lilin

Abiogenesis (Memento Mori)

siluet

Bertemu denganmu semalam,antara sukma kita bercengkrama.

Gaunmu itu, gaun pemberian mendiang ibumu. Terlihat mempesona, hasratku ingin memelukmu.

Apa mau dikata jasadku, jasadmu terpisah dalam ruang kefanaan.

Pertemuan dalam keterbelengguan.

 

Di ujung masa, di penghujung detik-detik dimensi kehampaan.

Ketika bayangan ku mulai retak terbiaskan oleh kemilau makhluk cahaya.

Ketika dirimu pun beranjak hilang dalam gelap.

aku meneteskan airmata. Dan aku hilang kesadaran menjadi senyawa yang baru.

gedung tua

 

Kini aku melayang, terbang mengitari taman yang menakjubkan indahnya. Tak bisa kujelaskan keindahan ini. Bunga-bunga indah, namun dengan volume yang begitu besar.

aku terbang mengitari daun, tangkai, layaknya tubuhku ini mengecil bagai kumbang yang selalu berputar mengelilingi bunga-bunga.

Aku bahagia, dan aku lupa siapa aku, namun perasaan gembira begitu sempurna.

Kegembiraan yang absolute, dengan diri yang nyatanya merasa amat kerdil. Keanehan dengan kebahagian yang luar biasa. Aku tak tahu ini dimana, dan aku lupa siapa aku, dan apa aku ini.

bunga

Ketika Iblis Ingin Ditiru

pertunjukan dramaSekiranya kalian para manusia itu belajar dan memahami betapa beruntungnya kalian menjadi manusia, para manusia ini harus lebih banyak mempelajari tingkah lakunya dari aku, aku sang Iblis. aku yang telah di kutuk oleh Tuhan, dikutuk untuk kekal di neraka. Manusia tak sadar betapa sabarnya diriku, betapa tabahnya aku dalam menggoda mereka, aku tak pernah berputus asa dalam pekerjaanku, aku giat dan bersemangat dalam membujuk manusia kedalam kekafiran. tirulah aku, tirulah semangat dan pengorbananku.

Tirulah aku betapa aku mencintai Tuhan, hingga aku tak mau bersujud pada Adam, aku tak mau bersujud selain kepada Tuhan. lantas aku dikutuk karna kecintaanku pada Tuhan, tapi aku tak protes, aku tak marah, aku hanya mengajukan syarat bahwa aku hidup dineraka tak mau sendiri, aku ingin punya teman dan aku meminta pada Tuhanku agar aku dapat membujuk para manusia, untuk dapat hidup bersamaku di neraka kelak. Tuhan pun mengiyakan keinginanku. betapa aku menyayangi Tuhan, betapa aku dulunya adalah ahli surga, dan sekarang aku ahli neraka, ahli neraka yang masih mencintai Tuhan, karna aku diciptakan untuk ditakdirkan, dan beginilah takdirku. Setiap hari tanpa lelah dengan semangatnya menggoda kalian. sebenarnya aku tak membenci kalian manusia aku hanya tak mau bersujud saja pada moyangmu Adam, hanya itu saja. dan aku juga ingin mempunyai teman pada saat nanti beraktivitas di neraka. sekiranya kalian maklum, dan dapat memahamiku, khususnya pada manusia-manusia yang telah tergoda imannya, telah goyah keyakinannya pada Tuhan. dan itu sebetulnya bukan salahku, itu salahmu sendiri para manusia karena tak kuat imannya. walaupun aku menggoda dan menjebloskanmu ke neraka toh aku tetap percaya pada Tuhan, tetap mencintaiNya, tetap menjalankan perintahNya, yaitu menggoda kamu manusia sekalian.

Pernah aku mencoba untuk merasa kasian pada kalian, pernah aku mencoba untuk kembali menjadi ahli surga, mencoba untuk tidak menggoda manusia. dan keadaanya bukan baik, malah tak ada keseimbangan. Dunia jadi berat sebelah, semua manusia yang ada didunia kala itu baik semua, sholeh semua. Tak ada kejahatan, tak ada keburukan hingga tak bisa lagi memebedakan sesuatu yang baik dan yang buruk (karena tidak ada keburukan). Tak ada contoh kebaikan karna tak ada pula kejahatan. hingga pada akhirnya datang sang Nabi menemuiku dan bercengkrama denganku, nabi itu menanyakan kenapa kamu bertobat?, dan kamu selamanya tak bisa menjadi ahli surga lagi sebelum kau bersujud di makam Adam. aku disana berpikir kembali, dan merenung, sebenarnya apa yang telah kuperbuat, apa yang telah kukerjakan. sungguh mati aku tak mau bersujud kepada selain Tuhan, tak rela aku bersujud kepada Adam yang masih makhluk Tuhan, yang masih ciptaan Tuhan. dan akupun kembali pada tugasku sebagai pimpinan pelatihan keimanan manusia, kembali bertugas menggoyahkan keimanan manusia.

Kau tahu manusia, kenapa malaikat begitu patuh dan taat kepada Tuhan, karna malaikat itu tak di beri nafsu. dan kenapa kalian manusia ada yang taat pada Tuhan dan ada yang kafir ?, karna kalian di beri hawa nafsu, dan juga akal.  Akal bisa mengendalikan nafsu, dan nafsu pun bisa merusak akal. karena proses itulah kalian manusia ada yang baik dan ada yang jahat. semuanya tergantung bagaimana cara kalian mengendalikan nafsu dan akal kalian. Kalian pun tentu tahu bahwa aku tercipta dari api, dan hanya nafsu yang aku punya. tapi kalian catat bagai mana makhluk seperti aku bisa jadi ahli surga (sebelum adam diciptakan) dengan hanya sebuah nafsu,tingkat keimananku setara malaikat kala itu. betapa aku makhluk yang terkutuk yang paling mencintai Tuhannya. hingga adam lahir dan semua surga yang akan aku dapatkan jadi terlepas begitu saja. Gara-gara Adam makhluk dari tanah, yang ditakdirkan menjadi khalifah di bumi, maka akhirnya aku manjadi ahli neraka. Tapi aku tak menggugat Tuhan, aku pasrah, aku terima, karna memang itu takdirNya, itu pilihanNya.pertunjukan teater

Ini telah menjadi pilihanku, ini jalanku, walau kalian manusia selalu menghinaku, menghardikku, mengumpatku, menyumpah serapahiku, aku terima. namun kau harus tahu wahai manusia aku masih mencintai Tuhanku, aku masih menjalankan titah Penguasaku. dan Tuhan pun masih teramat mencintaimu. jadi berpikirlah kalian, bercerminlah dari sifatku, sifat penyabarku, sifat kecintaanku, dan sifat tak pernah menyerahnya aku.

Janganlah membuat Tuhanmu ragu.

Di dalam putih ada titik hitam, didalam hitam ada titik putih.

Di setiap keburukan tersimpan sedikit kebaikan. dan dalam kebaikan tersimpan sebuah nilai yang buruk..

Kotemplasi Transenden di Antara Jalanan Yang Panjang

gamelanDalam perjalananku yang terasa panjang. Setitik keringat tercampur butir air mata, menghela nafas berdampingan dengan bibir yang mengucapkan  istighfar. Apapun ini yang terasa , seperti ampas membersihkan hati yang dekil, kotor berdebu. Allah sang maha pemberi ketenangan, apapun yang aku rasakan ini semoga menjadi penawar racun dalam batinku.

Perlakuanku, kebathilan yang aku perbuat tidak menjadikan kepuasan nafsuku. Kala sesal yang selalu akhirnya, kala cemas yang pada akhirnya. Kesemuan kembali semu antara semu dan semu. Kikislah ini ya Rabb, di ukirkanlah ke illahian pada hati ini yang selalu mencintai kesemuan.

Aku menyadari semesta ini semestaMu, disia-siakan lah kemahaan-Mu, menyia-nyiakan sejuta syair berkah dari-Mu. Nista kembali jadinya, akhirnya nista kembali jadinya. Rekatkan tekad ini ya Ghaffur, eratkan pikiran, akal, jiwa untuk menembus cahaya milik-Mu.debu

Semburat wajah takut, raut muka yang ketakutan, takut akan hilanngnya hal yang fana. Dunia ini terbatas, keinginan manusia yang tak terbatas, Kuasa Tuhan tanpa batas. Sadarkan ya Rahiim, ingatkan Ya Rahman. Buat aku merenung, bahwa aku tercipta dari sesuatu yang kecil dan amat hina. Buat aku merenung, bahwa aku terlahir ke dunia dengan telanjang, tak ada bekal yang menyertai. Buat aku merenung, ketika aku tak bisa berkata dan berbicara, hanya terbata-bata seakan begitu berat menyebut asma-Mu. Buat aku merenung, ketika aku hanya bisa merangkak, betapa sulitnya menggapai kebesaran-Mu.

Apa aku bisa kembali? Apa aku bisa kembali? Apa pernah aku menyadari? Tanpa-Mu aku adalah apa. Tanpa desiran firman-Mu aku hanya makhluk teraniaya.

Perjalananku yang terasa panjang, sekantung yang tadinya kekosongan. Serpih demi serpih, debu menjadi abu, semoga aku dibersihkan,diberikan selongsong yang bisa mengembuskan makna, yang memahami arti, mendalami tentang aku yang tak berdaya.

Sakit Hatinya Pria Penguntai kata

Bagaikan lebah yang tiba-tiba hidup sendiri, menjalani tugas mencari sari bunga dalam kesepian.

merindukan kenangan

merindukan kenangan

Menjalani puasa amat begitu berat dihari ini, bukan berat karena menahan lapar, namun berat karna hati yang sedang ditimpa kegelisahan.  Itu derita pria penguntai kata, pria muda menjelang akhir dewasa.  9 tahun lamanya menggenggam cinta lalu kandas akhirnya.  wanita yang menurutnya mutiara dunia tega memutuskan kasih karna tersangkut prahara. “Oh, sang cinta, itu pilihan dia, namun keterpaksaan, dan kepasrahan yang aku punya”. suara hati bergelut dengan pikiran pria penguntai kata.

Aku ingin mencintaimu

Dengan sederhana

Dengan Kata yang tak sempat

Disampaikan kayu

kepada api yang menjadikanya abu (Sapardi Djoko Damono)

Lamanya waktu mengenal, mengiris historia kenangan, menjaja kepercayaan, kini hanya menjadi elektabilitas perasaan yang berkepanjangan. Meminang, mempersunting, menuai ikatan suci, apa itu yang dicari, apa itu yang menjadi akhir dari kisah ini. 9 tahun dalam gembalaan kereta kasih, kini ibarat terbuang dipetelantaraan. “oh, sang cinta , kutunggu matimu, kutunggu sisa-sa dari keperawananmu”.

dimana kau kini ratuku?

dimana kau kini ratuku?

Bagai lebah tertinggal asa, menantikan sang ratu hingga mata yang tak berhenti terpejam.

Kegelisahan yang melanda Suhu kami, sang penguntai kata, sang penulis muda.

mudah-mudahan diberi penggantinya. amiin.